Saturday, May 30, 2020

KESEIMBANGAN

Gambar : skala, uang, nilai, keseimbangan, biaya, jungkat jungkit ...


Suatu ketika ada seorang anak muda yang karirnya sedang menanjak naik, tetapi merasa hidupnya tidak bahagia.

Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi merasa mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari suami.

Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak perduli kepada keluarga besarnya lagi.

Tuntutan pekerjaan membuat dirinya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hinga suatu hari, ketika ada masalah, si pemuda ini harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. 

Ketika tiba disana, dia sempat erpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

"Hai anak muda, Tunggulah didalam. Masih ada beberapa hal yang harus bapak selesaikan" seru pemilik rumah.

Bukannya masuk, si pemuda ini langsung menghampiri  dan bertanya,"Maaf pak. Bagaimana bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat diperusahaan kita?" 

Si Bapak pun menjawab ramah,"Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil keliling, bawalah mangkuk susu ini. Jangan tumpah ya. setelah itu kembalilah kemari."

Dengan wajah heran dan suka hati, diikutinya perintah tersebut. Tak lama kemudian dia kembali dengan lega karena mangkuk susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya,"Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? atau bertemu dengan burung kesayanganku?"

Sambil malu-malu pemuda ini menjawab,"Maaf pak, saya belum melihat apapun karena konsentrasi saya pada mangkuk susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata."Rumah bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang dilihatnya.

Sang bapak pun tersenyum sambil melirik semangkuk susu yang hampir habis didalam mangkuk

Menyadari Bapak melirik mangkuk, pemuda ini segera meminta maaf,"Maaf pak, karena keasyikan melihat rumah bapak yang indah, susunya tumpah semua."

"Hahaha! apa yang kita pelajari hari ini anak muda? Juka susu ini utuh, maka rumahku tidak tampak padamu, Jika rumahku terlihat indah dimatamu, makan susunya tumpah semua. SSeperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu ini tidak tumpah sekaligus melihat rumah ini indah dimatamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali kemasing-masing manusia, bagaimana membagi dan memanfaatkannya dengan baik dan seimbang. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan Bijak, maka pasti kehidupan kita akan selalu harmonis dan bahagia"

Seketika itu juga sipemuda merasa sangat gembira,"Terimakasih pak, Tidak saya duga kalau saya bakalan menemukan solusi dari kegelisahan saya selama ini disini, Sekarang saya tau, kenapa  orang-orang menjuluki bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".


Free Images : brain icon, emotional intelligence, emotions ...

Untuk bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, memang tidak mudah. Kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental.
Dan semua itu selalu membutuhkan pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, Membutuhkan waktu dan proses yang amat sangat panjang, karena ini adalah pembelajaran seumur hidup"

0 comments:

Post a Comment